Selasa, 07 Juli 2015

Budidaya kangkung



Cara yang paling efektif adalah dengan menanam sendiri sayuran tersebut. Dan bagi anda yang tidak memiliki lahan di rumah, tidak perlu bingung, karena kini ada metode baru menanam sayuran meski hanya memiliki lahan yang sempit.

Metode ini dinamakan hidroponik, dengan metode ini memungkinkan anda menanam sayuran di rumah dengan menggunakan botol atau jerigen sebagai media untuk menanam sayuran tersebut. Dan tentunya metode ini tidak membutuhkan lahan luas, jadi anda tetap bisa mempraktekkannya meski hanya memiliki lahan yang sempit.


Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Masakan kangkung yang populer adalah ca kangkung bumbu tauco atau terasi.

Ipomoea Aquatica
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Solanales
Famili:Convolvulaceae
Genus:Ipomoea
Spesies:I. aquatica
Nama binomial
Ipomoea aquatica
Forssk.

Pemerian

Ada dua bentuk kangkung yang dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 10–15 cm. Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga.

Untuk menanam sayur kangkung dengan menggunakan metode ini, anda harus menyiapkan sejumlah bahan yang akan digunakan sebagai media tanam sayur kangkung.

Budidaya

a. Kelompok kultivar

Kangkung budidaya terbagi ke dalam empat kelompok kultivar[1]. Kangkung sawah (Kelompok Lowland) adalah kelompok yang paling dikenal, tumbuh meliar di rawa-rawa dangkal dan persawahan yang terbengkalai. Ini yang secara tradisional dimakan orang. Kelompok berikutnya adalah kangkung darat atau Kelompok Alba, pernah dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir. tetapi nama ini sekarang dianggap tidak valid. Kangkung darat berdaun lebih sempit dan lebih adaptif pada lahan kering, sehingga dapat ditanam di tegalan atau bahkan kebun. Kelompok berikutnya adalah kangkung berdaun keunguan atau Kelompok Rubra. Kelompok ini daun dan bunganya memiliki semu warna merah atau ungu, berdaun agak lebar tetapi juga adaptif pada lahan kering. Kelompok terakhir adalah kangkung kering atau Kelompok Upland, dikenal dalam bahasa Kanton sebagai hon ngung choi.

b. Produksi

Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.


Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari.



Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak daun yang dihasilkan.

Kegunaan

Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Plecing kangkung merupakan menu yang terkenal dari daerah Lombok.

Salah satu sayuran yang dapat ditanam dengan menggunakan metode hidroponik adalah sayur kangkung. Untuk menanam sayur kangkung dengan menggunakan metode hidroponik, cara yang digunakan sedikit berbeda dengan menanam tanaman lainnya.

Bahannya antara lain :
  •     Floral foam atau pipa
  •     Pot plastik dari bekas gelas air minum plastik
  •     Bak plastik
  •     Air sumur
  •     Gabus putih
  •     Biji sayur kangkung
  •     Larutan nutrisi
  •     Pisau atau cutter, soldir listrik, dan isolasi kertas

Cara Membuat Hidroponik Kangkung

Kemudian setelah anda menyiapkan bahan-bahan tersebut, langkah selanjutnya adalah membuat hidroponik kangkung. Berikut cara membuat hidroponik kangkung :

1. Buat beberapa lubang di dasar atau bagian bawah pot plastik atau gelas air minum plastik. Proses pembuatan lubang pada dasar pot plastik ini bisa menggunakan soldir listrik atau paku yang sudah dipanaskan.

2. Kemudian siapkan Floral Foam dan potong kecil-kecil berbentuk kubus ukuran 3 cm x 3 cm dan tebalnya 3 cm. Setelah itu buat 5 lubang pada kubus itu dengan menggunakan kayu kecil atau sedotan air minum mineral.

3. Rendam floral foam yang sudah berbentuk kubis ke dalam air yang berasal dari sumur, selama kurang lebih 15 menit. Setelah 15 menit direndam dalam air, floral foam akan terasa berat dan air akan masuk dalam floral foam.

4. Masukkan biji kangkung pada 5 lubang kecil yang sudah dibuat di kubus tersebut. Kemudian masukkan potongan kubus ke dalam pot plastik atau gelas air minum plastik hingga menyentuh dasar pot plastik tersebut.

Menyiapkan Media Tanam

1. Isi bak plastik dengan air dari sumur. Kemudian siapkan gabus putih, dan buat sebanyak 8 lubang lingkaran pada gabus tersebut sehingga pot plastik atau gelas air minum plastik dapat masuk kedalam gabus tersebut.

2. Setelah membuat lubang, taruh gabus tersebut di atas bak plastik yang sudah diisi air dari sumur. Kemudian taruh pot plastik yang sudah diisi kubus dengan biji kangkung di dalam lubang yang sudah dibuat. Usahakan bagian bawah pot plastik terendam air.

3. Setelah itu simpan di tempat teduh, dan selama 5 hari kemudian bayi kangkung akan mulai terlihat.

Membuat Larutan Nutrisi

Untuk membuat larutan nutrisi, anda terlebih dahulu menyiapkan bahan-bahannya, yakni:

    1 sendok makan pupuk NPK Mutiara 16-16-16,
    1 sendok teh pupuk Gandasil Daun,
    1 sendok teh pupuk cair Greentonik.

Semua bahan ini mudah dibeli di toko pertanian. Jika semua bahan sudah tersedia, pada hari kelima pasca penanaman biji kangkung, ambil salah satu pot yang ada di media tanam (biasanya ambil yang ada di tengah) kemudian masukkan 1 sendok makan butiran pupuk NPK pelan-pelan ke dalam air dan aduk secara merata. Kembalikan pot tersebut ke media tanam.

Pada hari ke 10, masukan 1 sendok teh pupuk gandasil daun ke dalam air yang ada di media tanam, aduk hingga merata. Setelah itu masukkan pula satu sendok teh pupuk cair greentonik dan aduk secara merata.

Jangan lupa untuk menambah air sumur sedikit saja hingga menyentuh dasar pot, setidaknya air harus 1 cm di atas pot.

Perawatan Kangkung Hidroponik

Untuk merawatnya, setiap harinya media tanam hidroponik yang berisi biji kangkung ini harus terkena sinar matahari pagi selama 3 hingga 4 jam.

Anda juga harus memeriksa air dalam media tanam, jika air kurang, tambahkan air secukupnya. Dan ingat untuk menyimpan media tanam di tempat yang aman dari air hujan.

Setelah semua proses tersebut dilalui pada hari ke 30, kangkung sudah bisa dipetik dan dikonsumsi. Setelah panen, potong dahan kangkung hingga 10 cm dari bawah. Nantinya kangkung ini akan tumbuh kembali, dan pada hari ke 50 akan bisa dipanen untuk kedua kalinya.

Budidaya kangkung darat organik



Perbedaan utama dua jenis kangkung darat dan kangkung air adalah pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat  (Ipomoea Reptans) berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih.

Sedangkan kangkung air  (Ipomoea Aquatica) daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul  sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara dipotong.

Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan ditanam secara subsisten oleh masyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama. Karena itulah, harga kangkung dipasaran relatif murah dibanding jenis sayuran lain. Untuk meningkatkan nilai tambah, kita bisa melakukan budidaya kangkung darat secara organik. Harga kangkung darat organik relatif lebih tinggi.

Budidaya kangkung darat dapat dilakukan baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budidaya kangkung darat harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji dan stek. Namun khusus untuk kangkung darat, para petani biasa melakukannya dengan biji.
Penyiapan benih untuk budidaya kangkung

Untuk mendapatkan tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang baik pula. Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran.

Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Karena kangung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu diminati pasar. Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun. Karena produktivitasnya akan menurun.
Pengolahan lahan dan pemupukan dasar

Pada budidaya kangkung darat  tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.

Untuk budidaya kangkung organik, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organik, bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Pupuk kandang lebih praktis karena tidak perlu menyiapkannya secara intensif, cukup mendiamkannya hingga kering sebelum digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos relatif lebih lama. Apabila menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran ayam dibanding kotoran kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan, kira-kira 10 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

Penanaman

Penanaman pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung  atau ditugal. Sementara itu, cara disemaikan dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk budidaya kangkung darat.  Cara ditebar langsung dilakukan dengan menebarkan benih di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan ditempat yang kurang orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini adalah boros pada penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kilogram benih per hektar. Cara ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal. Dimana kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per hektar.

Cara yang kedua yaitu, dengan ditugal. Enaknya dengan cara ini kita bisa mengatur jarak tanam sehingga bisa didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak antara lubang tugal adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Hanya saja dengan cara ini dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karena pekerjaannya akan lebih lama.  Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat.

Pemeliharaan dan pemupukan lanjutan

Dalam budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang telah diberikan diawal.

Hanya saja apabila tanaman terlihat kurang subur yang ditandai dengan warna hijau yang pudar perlu dilakukan pemupukan tambahan. Kangkung darat sangat responsif terhadap nitrogen. Apabila diperlukan bisa diberikan pupuk organik kaya akan nitrogen seperti kotoran ayam yang telah matang bercampur sekam atau kompos yang kaya nitrogen.

Pemeliharaan selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi, daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin, setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.

Hal selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.

Hama yang biasa menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera Litura) dan kutu daun  dari (jenis Myzus Persicae dan Aphyds Gossypii). Gejala serangan ulat grayak adalah daun bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun membuat tanaman kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan dari tanaman.

Sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih (Albigo Ipomoeae Panduratae). Bila terserang penyakit ini akan muncul bercak putih pada daun kemudian akan semakin meluas.  Dalam budidaya kangkung darat organik, penanganan hama harus dilakukan secara terpadu. Untuk mengurangi resiko serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak tanam dan melakukan penyiraman yang tepat. Atau bila terpaksa bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimba, gadung, dan sereh wangi.
Panen dan pemasaran

Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Karena selera pasar kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih memilih tanaman kangkung yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar.

Sebelum di kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan kangkung di tempat yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung.

Berbeda dengan hasil budidaya konvensional, budidaya kangkung darat organik akan menghasilkan produk organik yang bersih dari kontaminan zat kimia berbahaya. Oleh karena itu, produknya cenderung mempunyai harga yang lebih tinggi. Sebaiknya jangan dijual langsung kepada para pengepul yang biasanya sudah siap mengambil langsung dari lahan. Apabila strategi pemasarannya kita jalankan, bukan tidak mustahil keuntungan yang diperoleh juga lebih besar.


Tips pemasaran sayur organik

#1 Penjualan di kebun (farm gate sale) Apabila kebun Anda mudah dijangkau, sebaiknya buka penjualan langsung di kebun. Sasaran pembelinya adalah konsumen akhir. Biasanya konsumen sayur organik bersedia untuk datang langsung ke kebun untuk memastikan produk yang dibelinya. Dengan cara ini bisa dihemat ongkos distribusi.

#2 Memetik sendiri (pick your own) Dengan berkembangnya agrowisata, banyak kebun yang menawarkan beli dan petik sendiri. Cara seperti ini banyak diterapkan oleh kebun-kebun organik di Lembang, Bandung.

#3 Penjualan langsung (direct seling) Penjualan langsung bisa dilakukan dengan memelihara hubungan dengan komunitas-komunitas konsumen organik. Perlu strategi pengatiran jadwal tanam dan mengembangkan keragaman tanaman untuk memenuhi permintaan konsumen. Kita bisa mengirimkan sayuran ke konsumen dalam bentuk paket-paket siap konsumsi. Untuk bisa menyediakan paket lengkap sebaiknya bekerjasama dengan sesama pembudidaya pertanian organik lainnya.

#4 Gerai khusus di pasar ritel Apabila punya lobi yang baik, sayur organik bisa langsung masuk ke pasar ritel moderen. Di ritel-ritel tersebut kita bisa meminta dibuatkan display khusus organik dan menggunakan harga premium.

#5 Membuka toko organik Cara ini bisa dilakukan dengan kemitraan atau pengembangan usaha sendiri bila memiliki modal cukup. Cara ini dipakai oleh beberapa gerai organik di Jakarta yang bekerja sama dengan para petani organik di Bogor.

#6 Penjualan ke komunitas atau koperasi Saat ini masih jarang petani yang membuat grup atau kelompok khusus organik. Namun seiring dengan semakin populernya pangan organik, asosiasi-asosiasi petani organik sudah mulai banyak terbentuk.

Cara Budidaya Kangkung Air






Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung Air

Sebelum Anda mulai menyimak cara tanam kangkung, ada baiknya Anda ketahui lebih dahulu mengenai syarat tumbuh kangkung air yang baik. Pada dasarnya, jenis pohon atau tanaman kangkung dibedakan menjadi dua macam yakni kangkung darat dan kangkung air. Kangkung darat adalah kangkung yang ditanam di lahan darat, sedangkan kangkung air biasanya ditanam di lahan sawah atau rawa. Kangkung air biasanya memiliki batang berwarna hijau dan ukurannya lebih besar daripada kangkung darat.

Berikut ini merupakan beberapa syarat tumbuh kangkung air :


1.  Kangkung air bisa tumbuh di berbagai cuaca, baik musim panas maupun musim hujan. Namun demikian, pasokan air pada tanaman kangkung harus tetap tercukupi. Kabar baiknya adalah bagi Anda yang hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah sama-sama dapat menanam kangkung air ini.

2.  Kangkung membutuhkan banyak sinar matahari. Jika lahan terlindungi dari sinar maka kangkung akan tumbuh kurus walaupun tinggi.

3.  Kangkung memerlukan lahan yang subur dan kaya akan zat organic, untuk itu penyiapan lahan dengan pembajakan dan pemupukan sangat diperlukan.

3.  Kangkung membutuhkan tanah yang datar yang dapat menahan air lebih lama karena kangkung membutuhkan pasokan air yang selalu cukup.

4. Kangkung akan tumbuh maksimal jika bebas dari rumput liar dan tanaman pengganggu seperi ulat.
Menanam Kangkung Air

Cara budidaya kangkung air membutuhkan ketelatenan dari penanamnya. Ya, jika Anda ingin menanam kangkung maka Anda harus memastikan teknik budidaya tahapan-tahapan penanaman mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, penyiraman dan pemupukan serta pemanenan dengan baik. Jika Anda dapat melakukannya maka bisa dipastikan Anda akan memperoleh hasil maksimal sekitar 10 ton per hektarnya.

Penyiapan Lahan

Menyiapkan lahan untuk menanam kangkung tidaklah sulit. ada tiga hal yang perlu Anda cermati :

1. Sekitar tiga minggu sebelum lahan ditanami. Anda sebaiknya membajak lahan atau mencangkul lahan agar lahan subur dan siap ditanami.

2. Sekitar dua minggu sebelum ditanami, Anda dapat mencampurkan pupuk kandang ke dalam lahan dengan takaran sekitar 10 ton per hektar. Setelah itu genangi air hingga kurang lebih lima cm untuk menghindari lahan dari kekeringan.

3. Buatlah petak tanah (bedengan) dengan ukuran yang Anda perlukan, misalnya 2 x 1 meter dengan kedalaman 30 cm.
Pembibitan

Dalam melakukan pembibitan, perlu Anda ketahui bahwa teknik membibit kangkung air adalah dengan stek batang, berbeda dengan kangkung darat yang pembibitannya dengan biji. Anda dapat memilih bibit kangkung di toko yang menjual bibit tanaman yang lengkap. Tips : pilihlah jenis bibit kangkung air yang berkualitas dengan tinggi sekitar 20-30 cm.

Penanaman

Anda dapat melakukan penanaman saat sore hari agar malam harinya bibit kangkung dapat mulai bertumbuh. Dalam menanam kangkung air, ada beberapa hal cara menanam yang perlu diperhatikan :

1. Stek muda kangkung air ditanam dalam setiap petak tanah dengan jarak 1,5x 1,5 cm.

2. Pastikan bahwa tanah berada dalam kondisi prima (basah dan bernutrisi). Pastikan pula bahwa tanah tersebut telah Anda beri pupuk beberapa minggu sebelumnya.
Penyiraman dan Pemupukan

Saat Anda telah berhasil menanam kangkung, air maka kini waktunya bagi Anda untuk melakukan pemeliharaan berupa penyiraman dan pemupukan. Saat kondisi cuaca kering, Anda dapat melakukan penyiraman pada tanaman kangkung sebanyak 2x sehari yakni pagi hari dan sore hari.

Untuk memupuk, Anda dapat menambahkan pupuk urea kira-kira dua minggu setelah penanaman kangkung air. Selain pemupukan dan penyiraman, Anda pun perlu menyelamatkan tanaman Anda dari berbagai hama dan hewan pengganggu.

Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan 1,5 minggu setelah kangkung air ditanam. Jika batang telah menjadi besar dan daun berukuran panjang, maka kangkung air siap dipanen. Saat memanen, sisakan 2 cm batang agar dapat bertunas kembali.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung
http://alamtani.com/budidaya-kangkung-darat-organik.html
http://www.teruskan.com/39958/cara-menanam-kangkung-dengan-metode-hidroponik.html
http://hidroponikceria.com/2014/12/21/tips-menanam-kangkung-secara-hidroponik-di-rumah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar