Selasa, 30 Juni 2015
Cara Memelihara Belut di Pekarangan Rumah
A. PENGERTIAN BELUT
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperiksakan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Belut tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
Klasifikasi Ilmiah | ||
Kerajaan | : | Animalia |
Filum | : | Chordata |
Kelas | : | Actinopterygii |
Ordo | : | Synbranchiformes |
Upaordo: | : | Synbranchoidei |
Famili | : | Synbranchidae |
General | ||
Macrotrema | ||
Monopterus | ||
Ophisternon | ||
Synbranchus |
B. SEJARAH
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.
C. HEMAPRODIT
Belut merupakan jenis ikan yang bisa berubah kelamin (hermaprodit) yaitu dimasa usia muda berjenis kelamin betina, dimasa berikutnya yaitu jika sudah usia tua akan berubah menjadi berjenis kelamin jantan.
D. ANGGOTA
- Genus Macrotrema
- M. caligans
- Genus Monopterus
- M. albus, belut sawah
- M. boueti, belut Liberia
- M. cuchia, belut cuchia
- M. desilvai
- M. digressus
- M. eapeni
- M. fossorius, belut Malabar (India)
- M. hodgarti, belut India
- M. indicus, belut Bombay
- M. roseni
- Genus Ophisternon
- O. aenigmaticum
- O. afrum, belut Guinea
- O. bengalense, belut Benggala
- O. candidum, belut gua
- O. gutturale, belut Australia
- O. infernale, belut gua (buta)
- Genus Synbranchus
- S. lampreia
- S. madeirae
- S. marmoratus, belut marmer
E. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.
F. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS BUDIDAYA BELUT
a. MENNGGUNAKAN MEDIA TONG
1. Persiapan Awal
- Peralatan
Tong atau drum ( Usahakan berbahan dasar dari plastik sehingga lebih mudah untuk dimodifikasi, ringan dan mudah untuk dipindahkan )
- Paralon
- Kawat Kasa
- Tandon sebagai penampung air
- Ember, cangkul, baskom dan jerigen.
- Pembuatan Media Tumbuh Belut dalam Tong / Drum
Pastikan kondisi tong/drum tidak bocor dan berkarat, jika tong.drum terbuat dari besi atau alumunium alangkah baiknya untuk dibersihkan dulu dari karatan dan lakukan pengecatan untuk menjaga kondisi kebersihan tong, diamkan tong yang telah dicat hingga kering dan tidak berbau
Cara Memodifikasi Tong Untuk Budidaya Belut
- Tempatkanlah tong pada posisi tanah yang datar.
- Buka sisi tengan drum serta sisakan 5 cm di bagian segi kiri serta kanan.
- Gunakan alat pengganjal drum agar drum tidak tegelinding dan tetap stabil tidak goyang.
- Buatlah saluran pembuangan air, agar bisa dengan mudah untuk melakukan pembersihan dan pergantian air
- Jangan lupa untuk membuat peneduh tong, agar kondisinya lebih teduh dan intensitas cahaya matahari yang masuk tidak terlampu tinggi. Bahan ini bisa di buat dengan net atau mungkin waring serta dapat pun di buat dengan beberapa bahan yang lebih simpel yang lain.
Tentunya kita perlu untuk menyiapkan media tanah untuk tempat tinggal belut, karena belut sendiri menyukai kondisi tempat yang becek seperti habitat aslinya di persawahan maupun di kolam tanah.
Berikut ini kompisisi Media Tanah untuk budidaya belut
Masukkan tanah kedalam tong sampai ketinggian 30-40 cm
Masukkan air sampai tanah becek tetapi tak menggenang.
Masukkan EM 4 sejumlah 4 botol kedalam tong ( Anda bisa dengan mudah membeli EM4 di toko pertanian )
Aduk tanah 2 kali dalam satu hari sampai tanah jadi lembut serta gembur.
Catatan Penting ! Jika Anda sudah menggunakan bahan baku tanah yang diambil langsung dari persawahan, Anda tidak perlu melakukan lang-langkah seperti dia atas.
3. Media Instan Bokashi
Media ini digunakan untuk campuran media tanah yang sudah Anda siapkan seperti di atas. Media Bokhasi penting untuk bahan kombinasi atau campuran dengan media tanah untuk menghasilkan media tumbuh belut yang lebih sehat. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
- Jerami padi (40 %)
- Pupuk Kandang (30 %)
- Bekatul (20 %)
- Potongan batang pisang (10 %)
Bahan dan campurannya terdiri atas :
- EM4
- Air Sumur
- Larutan 250 gr gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Langkah pembuatan media instan bokashi dikerjakan seperti berikut :
- Cacah jerami serta potongan batang pisang kemudian keringkan. Bahan yang telah kering dapat hancur ketika kita genggam.
- Campur bahan cacahan di atas dengan bahan pokok yang lain serta aduk sampai rata.
- Campurkanlah bahan ini sedikit-sedikit namun jangan sampai sepenuhnya basah.
- Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Anda perlu membolak-balik campuran tersebut agar tidak mengalami pembusukan
Untuk mencapur media tanah serta media bokashi bisa dikerjakan dengan tahapan-tahapan seperti berikut :
- Masukkan media Bokashi kedalam tong serta aduk sampai rata.
- Masukkan air kedalam tong sampai ketinggian 5 cm serta diamkanlah sampai ada plankton atau mungkin cacing (seputar 1 minggu) sepanjang sistem ini berjalan tong tak perlu ditutup.
- Mengeluarkan air dari tong serta ubah dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
- Masukkkan tumbuhan air yg tidak terlampau besar sejumlah 3/4 sisi serta ikan-ikan kecil.
- Masukkan vetsin seperlunya juga sebagai perangsang nafsu makan belut serta diamkan sepanjang 2 hari.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.
5. Media Tumbuh Ternak Belut
Media tumbuh belut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi yang pas pada media tunbuh ini yang menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas menggunakan media berupa lumpur kering, kompos, jerami padi pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Berikut ini tips membuat media tumbuh belut untuk kolam drum bekas
- Dasar drum diberi lapisan jerami dengan ketebalan 50 cm
- Lalu siram jerami dengan mikroorganisma stater. Komposisi 1 liter per drum
- Selanjutnya diberi lapisan kompos setinggi 5 cm, bisa juga menggunakan pupuk kandang atau tanah humus
- Lapisan yang terakhir adalah lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5kg. Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
- Tinggal masukan air besih kedalam drum setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 minggu sebelum dimasukan belut karena harus melalui proses fermentasi dahulu.
Kolam drum beserta media tumbuh sudah siap tinggal kita masukan bibit belut, tetapi sebaiknya kita memilih bibit belut yang sehat, berikut ini beberapa kriteria bibit yang baik dalam budidaya belut
Pilih bibit belut yang memiliki ukuran yang seragam, hal ini bertujuan agar ketika waktu panen ukuran yang dihasilkan juga seragam sehingga dan juga mencegah terjadinya risiko kanibalisme atau saling memangsa
- Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
- Tidak cacat atau luka secara fisik.
- Bebas dari penyakit.
- Ukuran bibit belut kurang lebih panjang 10-12 cm
7. Masukkan bibit belut
Sesudah semua media budidaya di atas disiapkan, maka bagian setelah itu yaitu menyebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar baiknya sejumlah 2 kg atau mungkin dengan jumlah bibit sejumlah 160-200 ekor.
8. Perawatan Belut
Perawatan belut yang dibudidayakan di dalam tong relatif lebih gampang untuk dipantau karena ukuran budidaya tergolong relatif kecil. Namun demikian perawatan mesti di perhatikan, salah satunya yaitu :
a. Pemberian Pakan
Sesungguhnya tak ada ketentuan baku perihal volume pemberian pakan. Namun baiknya pakan diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang didapatkan baiknya terbagi dalam cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, serta cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 sesudah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan baiknya dikerjakan pada sore hari yang menyesuaikan rutinitas yang dilakukan belut ketika ia mencari makan di alam bebas,
b. Pengaturan Air
Pengaturan air amat dibutuhkan untuk membuang bekas makanan supaya tak menumpuk serta menyebabkan penyakit untuk belut. Pengaturan air ini bisa dikerjakan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Baiknya air yang masuk berbentuk percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.
c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun melindungi belut dari kepanasan.
d. Pemberian EM4
EM4 berperan untuk menetralkan sisa-sisa pakan. Selain itu berperan untuk kurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali satu hari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terutama dicampurkan dalam 1 liter air.
e. Perawatan Di sekitar Lokasi
Perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat perkembangan belut
f. Hujan Buatan
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri
penetralisir.
Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal.
Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati
Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat.
g. Hama
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali
9. Pemanenan
Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 3–4 bln tergantung dengan keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan.
Untuk harga bibit belut rata-rata panjangnya 6-11 cm di pasaran di jual sekitar Rp.55.000/ kg (isi 75-110 ekor/kg) sedangkan harga jual belut komsumsi 32.000/kg isi 3-5 ekor.
Begitulah Cara Praktis Budidaya Belut di Rumah, semoga apa yang kami sampaikan di atas dapat bermanfaat bagi Anda untuk memulai berbisnis budidaya belut, karena ketika kita berusaha dan bersungguh-sungguh dalam menjalani sebuah bisnis maka niscaya panen berlimpah serta keuntungan yang berlipat bukan hal yang tidak mungkin yang bisa Anda dapatkan.
Budidaya Belut Dengan Lahan Terbatas
Persyaratan Lokasi
- Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
- Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, Air tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak atau limbah pabrik.
- Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
- Suhu udara optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31°C.
G. Manfaat Daging Belut serta Efek Sampingnya
Terdapat dua jenis belut yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu belut sawah dan juga belut rawa. Jika ingin mengkonsumsi belut yang banyak dagingnya, belut sawah merupakan pilihannya.
Prinsipnya kondisi perairan adalah air harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit atau benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.
Bahan yang diperlukan
Sediakan wadah yang kedap air yang terbuat dari :
- bak beton
- batu bata
- bambu semen atau ferrocement
- drum atau bahan lain yang memungkinkan.
Ukuran bak dapat bervariasi, tergantung kebutuhan. Misalnya saja 2 x1 x 1 meter. Dalamnya bak yang baik antara 0,8-1 meter, sedangkan minimumnya 0,60 meter.
Bahan dan alat yang diperlukan adalah:
- Tanah yang berstruktur lumpur, persis seperti tanah sawah.
- Jerami
- Pelapah pisang
- Bambu
- Pupuk kandang (kuda, sapi, kerbau, dsb.)
- Air
- Cangkul, parang,
Media Budidaya
Mula-mula dasar bak diisi tanah lumpur setebal 10 cm, kemudian di atasnya ditaruh jerami yang sudah lapuk setebal 10 cm. Lapisan selanjutnya adalah pelepah pohon pisang yang sudah layu dipotong-potong setebal 10 cm. Kemudian diberi pupuk kandang setebal 10 cm sebagai lapisan ketiga. Pupuk yang dipakai sebaiknya yang sudah jadi. Taburkan lagi di atasnya tanah lumpur setebal 5 cm secara merata. Lapisan paling atas dibentuk miring, sehingga bagian yang terendam air hanya 2/3 bagian saja. Bagian yang tidak terendam air adalah tempat bertelur belut. Ketebalan lapisan keseluruhan sebaiknya 50-60 cm.
Skema kolam budidaya belut dapat dilihat sebagai berikut:
Kolam Budidaya
Kolam budidaya belut tidak perlu luas. Cukup dibangun antara 10-20 meter persegi saja. Sebelum kolam dipergunakan, dasar-dasar tepian kolam sebaiknya dicangkul dulu selebar satu meter dari pematang agar nantinya mudah membentuk lumpur. Perlumpuran akan mempermudah belut mengali lubang perkawinan. Tapi sebelum peternakan ini diairi, terlebih dahulu harus diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 30 kg untuk kolam seluas 10 meter persegi.
Sebelum air dimasukkan, saluran pemasukan air diamankan terlebih dahulu dengan diberi saringan yang kedap guna menghindari kepergian belut dari kolam. Air dialirkan sampai kedalaman 20 cm di bagian terdalam, dan 15 cm di bagian terdangkal. Sehingga wujud kolam seperti sawah. Lumpur yang harus dibentuk, paling dangkal 15 cm atau lebih, karena dalam masa perkawinan belut jantan suka menggali lubang 10 cm ke bawah lalu membengkok lurus datar, selanjutnya kembali ke atas. Lubang perkawinan ini akan berbentuk huruf “U”. Pastikan air yang menggenangi kolam selalu dalam keadaan mengalir.
Gunakanlah air tawar yang tidak mengandung soda (bekas sabun, deterjen), tidak mengandung racun (pestisida) atau minyak. Contohnya air sungai, air ledeng, dan air sisa dapur yang tidak mengandung sabun.
Pemeliharaan
Proses Pembenihan
Proses pembenihan belut diawali dengan menyiapkan bibit induk belut 2 macam ukuran yang berbeda umur yaitu:
- Belut yang panjangnya antara 20-30 cm. Belut ini merupakan induk betina yang sudah siap kawin.
- Belut yang panjangnya sudah lebih 40 cm. Belut ini berfungsi sebagai pejantan.
Belut yang dimasukkan dalam kolam peternakan adalah satu ekor jantan dan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 meter persegi. Proses pembenihan belut melalui pemijahan berbeda dengan pemijahan jenis-jenis ikan lain pada umumnya yang lebih banyak pejantannya dibanding betina. Selama pemijahan air harus tetap mengalir, walau secara pelahan-lahan.
Berikut dijelaskan proses pemeliharaan belut:
a. Pemeriksaan induk
Setelah induk-induk dimasukkan dalam kolam perkawinan (peternakan), kolam harus diperiksa setiap hari. Kalau mulai terlihat gelembung-gelembung busa, tandanya belut sudah membuat lubang perkawinan. Selanjutnya setiap gelembung busa diberi tanda dengan menancapkan ajir bambu, guna memudahkan penangkapan benih hasil perkawinan nanti. Busa tersebut akan tetap terlihat sampai sepuluh hari kemudian, setelah itu akan menghilang. Hilangnya busa ini menunjukkan kalau perkawinan sudah selesai berlangsung.
Menetasnya telur tinggal menunggu waktu saja. Biasanya dalam sepuluh hari kemudian telur-telur sudah menetas. Sebelum telur menetas kita harus selalu mengawasinya dengan baik.
Setelah menetas dan anak-anak belut berumur 5-8 hari, sebaiknya benih-benih tersebut segera diambil. Pada umur ini benih belut belum mampu menyebar ke berbagai penjuru untuk menggali lubang dan masih tetap berkumpul di lubang sarang induknya. Ukuran benih pada saat ditangkap kira-kira baru sepanjang 1,5 - 2,5 cm dan untuk menangkap benih ini sebaiknya kolam jangan dikeringkan. Pertama tangkaplah terlebih dahulu belut jantan pengasuh dengan jala sodoran bermata lembut. Selanjutnya induk-induk lain dipindahkan ke kolam penampungan induk.
b. Tanda-tanda kelamin belut
Ciri-ciri kelamin belut betina adalah panjangnya antara 10-30 cm, kulitnya berwarna lebih cerah/muda dan bentuk kepalanya runcing sedang belut jantan panjangnya antara 30-50, warna kulitnya lebih tua dan bentuk kepalanya tumpul. Sifat kelamin pada belut dapat berubah-ubah atau Progynus Hermaphrodite dimana seekor belut dapat mengalami masa-masa kosong kelamin, masa betina, masa jantan, dan akhirnya dapat menjadi kanibal (saling bunuh dan makan antar mereka).
c. Pendewasaan belut
Membesarkan benih belut diperlukan kolam pemeliharaan yang cukup persediaan makanan, dan cukup sehat lingkungan guna pertumbuhan yang baik.
Jumlah benih yang bisa ditebarkan dalam kolam pembesaran ini adalah 500 ekor (ukuran 1 cm) per m². Jadi untuk kolam seluas 100 m² bisa ditebarkan benih sebanyak 50.000 ekor belut. Masa pemeliharaan benih belut ini tak boleh lebih dari 2 bulan karena kolam harus dibongkar dan diperbaharui lagi bahan organiknya. Hasil yang bisa dipungut adalah belut berukuran 5-8 cm. Jadi untuk memperolah belut konsumsi yang berukuran 30 cm ke atas jelas masih memerlukan pemeliharaan lebih lanjut. Tapi bagi pedagang benih, anak belut berukuran 5-8 cm ini sudah bisa diperdagangkan dengan harga yang sangat menguntungkan.
Makanan pokok dan makanan tambahan
Pada waktu masih kecil belut, memakan jasad-jasad renik. Jika telah dewasa memakan juga larva-larva, serangga, cacing tanah serta benih-benih ikan yang masih lemah. Sedangkan makanan tambahan adalah seperti tepung ikan, dedak, bekatul, pelet, sisa-sisa dapur, nasi dan lain sebagainya.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan bertahap, selama pemeliharaan dengan waktu 6 bulan bisa dipanen sebanyak 6 kali. Panenan pertama dapat dilakukan setelah 1,5 bulan dari mulai benih dimasukan. Panen berikutnya dapat dilakukan setiap 3 minggu sekali. Tiap pemanenan sebaiknya dilakukan pada bagian yang terendam air saja. Jadi tempat sarang mereka tidak terganggu. Kecuali pada panen total di mana seluruh tanah lumpur sarang mereka dibongkar semuanya.
Kalau menginginkan panen bertahap terus-menerus, selama itu pula tempat sarang mereka jangan diganggu. Atau dapat digunakan sistem 2 bak yang saling berhubungan. Semula keduanya merupakan bak tempat berkembang biak, setelah diadakan panen pertama bak yang satu tetap sebagai tempat berkembang biak sedang yang satunya lagi sebagai tempat pengambilan. Kedua bak ini dibatasi dinding penyekat. Pada dinding tersebut dibuat lubang penghubung yang berfungsi sebagai jalan para belut berpindah tempat dari bak pembiakan ke bak pengambilan. Permukaan bak pengambilan dibuat lebih rendah sehingga belut yang sudah terlanjur pindah kemari tidak dapat balik lagi ke bak pembiakan.
a. Kandungan gizi pada daging belut
Kandungan protein yang tinggi, mineral, vitamin juga lemak pada belut sama halnya seperti kandungan pada manfaat ikan, karena belut merupakan bagian dari jenis ikan. Berikut ini tabel kandungan gizi dalam belut yang tidak kalah baik dari jenis daging lainnya :
Zat Gizi | Belut |
Kalori (cal) | 303 |
Protein (gr) | 14 |
Lemak (gr) | 27 |
Karbohidrat (g) | 0 |
Fospor (mg) | 200 |
Kalsium (mg) | 20 |
Zat besi (mg) | 20 |
Vitamin A (SI) | 1600 |
Vitamin B (mg) | 0,1 |
Vitamin C (mg) | 2 |
Air (gr) | 58 |
Sumber: direktorat gizi Depkes |
Belut juga berfungsi sebagai indikator penting yang dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan atau penurunan kualitas air. belut lebih suka bertelur di air yang dangkal.
1. Fosfor
Jika kalian menginginkan tulang yang kokoh dan kuat, serta untuk menghindari atau meminimalisir dari terjadinya pengeroposan pada tulang atau yang lebih dikenal dengan osteoporosis, maka layak untuk manfaat daging belut ini. Hal tersebut sama seperti manfaat susu, manfaat yoghurt atau manfaat udang.
2. Zat Besi
Manfaat zat besi bagi tubuh manusia,berfungsi untuk mencegah anemia. Zat besi yang kurang akan mempengaruhi pembentukan hemoglobin pada sel darah sehingga kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh terganggu, sangat baik untuk mengkonsumsi belut ini. Zat besi juga banyak terdapat pada :
- manfaat bayam
- manfaat hati ayam
- manfaat cumi-cumi
3. Kalori
Kalori yang terkandung dalam belut juga sangat tinggi, kalori yang tinggi membantu memenuhi kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas didalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga harus berhati-hati jika menyandingkan masakan belut dengan manfaat nasi putih yang memiliki banyak karbohidrat.
4. Kaya Vitamin
Belut juga bagus untuk kesehatan mata, perkembangan fungsi jaringan saraf, membantu membentuk protein, hormone serta membantu menormalkan tekanan darah pada otak. Sehingga dapat menurunkan resiko terkena pembekuan darah pada otak, yang merupakan manfaat vitamin B pada belut. Selain itu, manfaat vitamin A mencapai 1600 SI pada belut, yang berguna bagi pertumbuhan, kesehatan mata dan juga sistem reproduksi.
5. Arginin
Kanker merupakan penyakit yang sangat mematikan yang paling ditakuti, termasuk penyakit payudara. Penyakit ini begitu ditakuti oleh kebanyakan wanita. Arginin yang terkandung didalam belut memiliki fungsi yang penting yaitu melakukan penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker payudara. Dan bagi kita yang sangat sayang akan kesehatan jantung, maka sebaiknya mengkonsumsi belut, karena dengan mengkonsumsi belut dapat menurunkan resiko terkena serangan jantung, dan juga penyempitan pembuluh darah.
Efek Samping Daging Belut
Dibalik manfaat daging belut tersebut, belut juga memiliki efek samping. Bagi anda yang mengidap kolesterol, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi belut. Bukan tanpa alasan pelarangan terhadap penderita kolesterol, karena pada belut terdapat kandungan lemak yang tinggi.
Cara Pengolahan Daging Belut yang Sehat
Jika ingin mengkonsumsi belut namun takut akan asam lemak dan kolesterolnya yang tinggi, disarankan dapat mengkonsumsi belut dengan cara di panggang. Komposisi asam lemak dan kolesterol yang diolah dengan cara di panggang, memiliki resiko yang kecil dikarenakan proses pembakaran daging belut. Sehingga lemak yang terkandung pada belut akan mencair dan membuat berkurangnya kadar lemak tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar