Senin, 23 Maret 2015

Cara Menanam Pepaya Secara Organik


A. SEJARAH DAN JENIS PEPAYA

  • SEJARAH
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexico dan Costa Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun sub tropis, di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.

  • SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia tanaman pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman pekarangan. Sentra penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (Kabupaten Malang), Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), Sulawesi Utara (Manado).

  • JENIS TANAMAN 
1). Pepaya Jantan.
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putik/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.

2)  Pepaya Betina.
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.

3) Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian.

Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:

1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.

2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.

3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.


GENOTIPE PEPAYA UNGGUL IPB, antara lain:

1) Pepaya IPB-1 (Arum Bogor)
• Umur berbunga : 121 HST • Warna kulit buah : hijau terang • Warna daging buah : jingga kemerahan

• Bentuk tengah buah : tidak beraturan • Bentuk pangkal buah : agak masuk kedalam • Tekstur kulit buah : licin • Bobot per buah : 0.63 kg/buah • PTT : 12°brix • Kekerasan : 0.832 mm/s.

2) Pepaya IPB-2 (Prima Bogor)

• Umur berbunga : 139 HST • Warna kulit buah : hijau gelap • Warna daging buah : jingga kemerahan

• Bentuk tengah buah : angular • Bentuk pangkal buah : tegak • Tekstur kulit buah : intermediate

• Bobot per buah : 2.27 kg/buah  • PTT : 11°brix • Kekerasan : 0.817 mm/s

3) Pepaya IPB-3

• Umur berbunga : 130 HST • Warna kulit buah : hijau • Warna daging buah : jingga kemerahan

• Bentuk tengah buah : angular • Bentuk pangkal buah : tegak • Tekstur kulit buah : intermediate

• Bobot per buah : 0.53 kg/buah • PTT : 14°brix • Kekerasan : 0.852 mm/s

4) Pepaya IPB-10 (Wulung Bogor)

• Umur berbunga : ± 118 HST • Warna kulit buah : hijau • Warna daging buah : jingga kemerahan

• Bentuk tengah buah : angular • Bentuk pangkal buah : tegak • Tekstur kulit buah : agak licin

• Bobot per buah : 1.16 kg/buah • PTT : 9-10°brix • Kekerasan : 0.8195 mm/s

Informasi tambahan:

• Produksi getah per buah : 25,23 g (total dalam 9 kali penyadapan)

• Papain kasar per buah : 3,35 g (total dalam 9 kali penyadapan)

• Kadar air getah (%) : 89,27 % (rata-rata dari 9 kali penyadapan)

• Rendeman getah (%) : 13,28 % (rata-rata dari 9 kali penyadapan)

• Aktivitas proteolitik papain kasar : 1102,34 mcu/g

• Ketahanan OPT : antraknosa, thrips, tungau

Hidup Sehat dengan Pepaya

* Pepaya kaya akan antioksidan karoten, vitamin C dan flavonoid yang berperan sebagai anti kanker.

* Mengandung papain - suatu enzim protease - yang bermanfaat untuk membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencerna protein.

* Mengandung karpaina - suatu alkaloid - dapat berfungsi untuk mengurangi serangan jantung, anti amuba, dan peluruh cacing.

* Pepaya dapat memperlancar pencernaan dan buang air, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh penderita jantung dan darah tinggi yang sering mengalami kesulitan dalam buang air.

* Jus pepaya sangat baik digunakan untuk mengurangi kadar keasaman lambung, sehingga dapat membantu mengatasi penyakit maag. (WIEN AJIE)

B. SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman pepaya dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 – 1000 mdpl, curah hujan 1000 – 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 – 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.

C. PEMBIBITAN
1. Persyaratan Bibit/Benih

    Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
    Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc/liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 30 gram Natural GLIO.

3. Teknik Penyemaian Benih

    Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
    Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5 – 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan POC NASA seminggu sekali dosis 2 tutup/tangki

5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 – 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.

D. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.

2. Pembentukan Bedengan

  • Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
  • Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

4. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang atau dengan SUPERNASA.

E. TEKNIK PENANAMAN
1. Pembuatan Lubang Tanam

    Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. – – Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 – 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang – lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
    Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang – lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.

2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
F. PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.

2. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3. Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

4. Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. PT Natural Nusantara merekomendasikan pemakaian pupuk organik Nasa untuk peningkatan produksi tanaman buah pepaya.
Cara pemberian pupuk:

  •     Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
  •     Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
  •     Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl
  •     Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl
  •     Siramkan SUPERNASA ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali
  •     Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3 tutup / tangki setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
  •     Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 – 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 – 2 tutup / tangki.
  •     Penyemprotan hati – hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.

5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

G. HAMA DAN PENYAKIT
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 – 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut. Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian.

Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.

Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.

Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam

H. PANEN DAN PASCA PANEN
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2. Cara Panen

Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).

3. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar