Selasa, 24 Maret 2015

Cara Membudidayakan Ikan Nila



PENGERTIAN NILA

Ikan Nila maupun mujair adalah ikan tawar yang masih dalam satu spesies. Keduanya umumnya hidup di daerah / perairan air tawar yang menggenang, misalnya seperti rawa-rawa, kolam, telaga, waduk atau perairan air tawar yang tenang lainnya. Kedua jenis ikan ini harganya sangat terjangkau, karena sangat mudah untuk dibudidayakan.

Ada kontroversial diantara ikan nila dan mujaer, faktanya kedua ikan ini adalah pembersih alami bahan detritus dan beracun dalam lingkungan air yang mereka tempati. Jadi ikan ini sebenarnya menguntungkan, karena kemampuannya memurnikan air dan mengurangi limbah oksigen. Lain halnya jika untuk dikonsumsi, karena ini tidak selalu baik. Anda harus membeli ikan nila dari sumber pertanian ikan yang bersih, dengan lingkungan yang sehat. Jadi jika ikan diambil dari tempat perairan yang tercemar, ikan nila maupun mujaer bisa tidak baik bagi kesehatan.

Klik di Tengah Kolam
 
SEJARAH dan ASAL-USUL IKAN NILA

Nila pertama kali didatangkan dariTaiwan ke Bogor (Balai Penelitian Perikanan AirTawar) pada tahun 1969. Setahun kemudian, ikan ini mulai ditebarkan ke beberapa daerah. Pemberian nama nila berdasarkan ketetapan Direktur Jenderal Perikanan pada tahun 1972. Nama tersebut diambil dari narna species ikan ini, yakni nilotica yang kemudian diubah menjadi . Nama nilotica menunjukan daerah asal ikan ini, yaitu sungai. Secara alami ikan ini melakukan migrasi dari habitat aslinya di sungai Nil di Uganda (bagian hulu Sungai Nil) kw arah selatan melewati Danau Raft dan Tanganyika hingga ke Mesir (sepanjang Sungai Nil). Nila juga terdapat di Afrika bagian tengah dan barat. Populasi terbanyak ditemukan di kolam-kolam ikan di Chad dan Nigeria. Dengan campur tangan manusia, saat ini nila telah menyebar ke seluruh dunia mulai dari Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, dan Australia.

Klasifikasi

Awalnya, nila dimasukkan ke dalam jenis Tilapia nilotica atau ikan dari golongan tilapia yang tidak mengerami telur dan larva di dalam mulut induknya. Dalam perkembangannya, para pakar perikanan menggolongkannya ke dalam jenis Sorotherodon niloticus atau kelompok ikan tilapia yang mengerami telur dan larvanya di dalam mulut induk jantan dan betina. Akhirnya, diketahui bahwa yang mengerami telur¬ dan larva di dalam mulut hanya induk betinanya. Para pakar perikanan kemudian memutuskan bahwa nama ilmiah yang tepat untuk ikan ini adalah Oreochromis niloticus atau Oreochromis sp. Berikut ini klasifikasi nila selengkapnya.

NamaNama Ilmiah
FilumChordata
SubfilumVertebrata
KelasPisces
SubkelasAcanthopterigii
OrdoPerciformes
FamiliaCichlidae
GenusOreochromis
SpesiesOreochromis niloticus
Nama Asingnile tilapia
Nama Lokalnila

A. PENDAHULUAN

Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan mujair. Kedua ikan ini mempunyai kemiripan sifat. Mudah berkembang biak dan mempunyai kemampuan adaptasi yang baik. Di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pH air 7-8. Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton, plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%.  Biaya pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi,  sekitar 30-45%. Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit.

B. MEMILIH BENIH IKAN NILA

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila betina. Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat. Saat ini banyak yang menyediakan bibit ikan nila monosex. Bila sulit mendapatkannya, bibit ikan nila monosex bisa dibuat sendiri. Caranya bisa dilihat dalam artikel budidaya pembenihan ikan nila.

C. MEMPERSIAPKAN KOLAM BUDIDAYA

Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah. Silahkan lihat cara membuat kolam tanah. Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet. Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga pengairan.

Berikut langkah-langkahnya :
  •     Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu. Bila diinjak masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
  •     Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis.
  •     Kolam yang telah dipakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Untuk menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan agar kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
  •     Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik  sebagai pupuk dasar. Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, bila dipandang perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.
  •     Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Cara pengolahan kolam tanah secara lebih mendetail bisa dilihat di persiapan kolam tanah untuk budidaya ikan.

D. PENEBARAN BENIH IKAN NILAI

Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram/ekor. Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bisa ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.

E. PEMELIHARAAN BUDIDAYA IKAN NILA

Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.

a). Pengelolaan air

Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameter penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan. Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar aliran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan H2S yang ditandai dengan bau busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.

b). Pemberian pakan

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%. Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan


Perhitungan dosis pakan budidaya ikan nila:
Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gram/ekor.
Perhitungan pakannya → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
Cek bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.

c). Pengendalian hama dan penyakit

Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai. Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang menular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau lebih kawasan kolam. Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit ikan nila. Pemanenan ikan nila.

F. PEMANEN IKAN NILA

Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

G.NILAI GIZI NILA / MUJAER

Ikan nila dan mujaer juga sangat dihargai karena kualitas nutrisi yang menguntungkan, seperti vitamin, mineral, dan protein . Ikan ini adalah sumber yang baik omega-3, selenium, fosfor, kalium, vitamin B12, niasin(vitamin B -3), vitamin B6, dan asam pantotenat(vitamin B -5). Selanjutnya akan kita bahas manfaat kesehatan makan ikan mujaer, berdasarkan nilai gizi yang dikandungnya. Manfaat Ikan nila/mujaer bagi Kesehatan Pertumbuhan dan Pengembangan : Salah satu aspek yang paling penting dari ikan nila adalah kandungan proteinnya yang tinggi.(lebih dari15 % dari kebutuhan harian perporsi). Protein merupakan bagian penting dari diet kita terutama protein hewani, karena dapatdipecah secara enzimatis menjadi asam amino komposit, dan disusun kembali menjadi protein yang dapat digunakan dalam tubuh manusia. Protein secara langsung terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan organ, membran sel, dan otot. Terutama bagi anak-anak, kecukupan mengkonsumsi protein untuk memastikan perkembangan yang optimal. Protein hewani dari ikan nila sangat bermanfaat untuk pertumbuhan otot, perbaikan sel, dan aktivitas metabolisme berbagai organ yang tepat.

  • Berat Badan :

Tidak seperti kebanyakan produk hewani lainnya, ikan nila tinggi protein tapi rendah kalori dan lemak. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengurangi asupan kalori Anda, sementara masih memberikan tubuh Anda semua nutrisi yang diperlukan. Ikan Nila atau mujaer seringkali menjadi makanan pilihan untuk orang yang mencoba menurunkan berat badan, tanpa harus tersiksa oleh diet ketat.

  • Kesehatan Tulang:

Salah satu mineral yang paling menonjol yang ditemukan dalam ikan nila adalah fosfor. Fosfor merupakan mineral penting bagi kesehatan manusia, karena bagian penting dari perkembangan dan pertumbuhan materi tulang. Mineral ini juga merupakan elemen penting untuk pemeliharaan gigi dan kuku, menjaga tetap kuat dan tahan lama sampai usia tua. Fosfor dapat membantu untuk mencegah osteoporosis, atau penurunan kepadatan mineral tulang, yang sering dialami orang seiring bertambahnya usia.

  • Mencegah Kanker Prostat :

Seperti pada banyak jenis ikan, ikan nila memiliki kandungan selenimum yang sangat tinggi. Selenium adalah senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan alami yang baik. Studi penelitian menunjukkan bahwa asupan selenium terkait dengan penurunan risiko kanker prostat, serta berbagai macam kondisi jantung. Antioksidan, seperti halnya selenium dikenal karena kemampuan mereka untuk mengurangi aktivitas radikal bebas dalam tubuh, sehingga menurunkan kemungkinan stres oksidatif pada semua sistem organ, dan mutasi sel-sel sehat menjadi kanker .

  • Kesehatan Jantung : 
 Nila dan mujaer adalah sumber omega – 3 , yang secara langsung terkait dengan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida dalam sistem kardiovaskular manusia. Ada beberapa kontroversi tentang ikan yang pada umumnya tinggi kolesterol LDL, namun penelitian telah menunjukkan bahwa efek menguntungkan omega-3 lebih besar daripada risiko yang bisa dihadirkan oleh omega -6.  Asam lemak Omega- 3  membantu mencegah aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke. Kalium yang juga ditemukan pada ikan nila juga merupakan vasodilator, dan bersifat mengurangi tekanan darah.
  • Kesehatan Otak :
Kalium dan omega – 3 yang ditemukan pada ikan nila terkait dengan peningkatan kekuatan otak dan fungsi neurologis. Kalium akan meningkatkan oksigenasi ke otak, dan juga sangat penting untuk keseimbangan cairan tubuh, yang memfasilitasi respon gugup dan deposisi hara di bagian tubuh yang tepat, termasuk otak .
  • Penuaan Dini :
Selenium yang dikenal sebagai antioksidan, dapat meremajakan atau merangsang vitamin E dan C , yang keduanya akan meningkatkan kualitas dan kesehatan kulit. Oleh karena itu, asupan lebih dari 20 %  selenium perhari yang disediakan ikan nila, sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit dengan jalan menghentikan kerusakan sel akibat radikal bebas. Hal ini berarti akan mengurangi keriput, kulit kendur, bintik-bintik penuaan,serta  tanda-tanda penuaan lainnya .
  • Sistem kekebalan tubuh dan fungsi Tiroid :
Keuntungan selenium terakhir selenium bagi kesehatan adalah untuk sistem kekebalan tubuh. Selenium dapat membantu meningkatkan aktivitas sel-sel darah putih, yang berguna untuk melindungi tubuh dari racun dan benda asing. Selenium juga berperan penting dalam regulasi kelenjar tiroid, yang bertugas mengontrol banyak fungsi hormonal. Berfungsinya kelenjar tiroid akan menjamin keseimbangan metabolisme yang baik,  fungsi organ yang tepat, serta reaksi kimia di seluruh tubuh.


PERINGATAN

Seperti yang telah di sebutkan di atas, yaitu nila memiliki kebiasaan alami membersihkan racun di lingkungan habitatnya. Jadi racun bisa saja diserap ke dalam tubuh dan mengendap. Oleh karena itu, penting untuk membeli ikan nila dari pertanian yang mengutamakan kualitas kebersihan. Karena ikan nila juga tinggi omega – 6, maka orang dengan kondisi jantung harus berhati-hati makan ikan nila atau mujaer yang terlalu banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar